Datang ke NM bukan untuk jalan-jalan, tapi untuk maen2 sama anak-anak hehehe. Tiba-tiba saja, dari 12 kelompok anak yang akan diajak diskusi, aku terlibat dengan 10 diantaranya. Entah angin mana yang membuat mereka meyakinkan anak-anak mereka untuk berdiskusi denganku. Tetap aja itu suatu hal yang menyenangkan, soalnya... main sama anak-anak SD kan selalu seru. Lagipula, laporan akhirnya lebih simple. Cuma scoring!!
Yang juga seru adalah gimana biar bisa menarik perhatian mereka. Termasuk bersuara kencang. Suatu kali, aku dan Etty harus berdiskusi dengan 29 anak yang akhirnya kami bagi menjadi 17 dan 12 dalam satu kelas. God!! May bilang kami berdua seperti sedang adu vokal, kencang2an suara. Juga lomba kucur-kucuran keringat!!
Gimana engga, kelas itu kecil, gerah, ada 29 anak dalam satu kelas. Belum lagi, anak-anak di luar semua mendorong ingin masuk dan bermain. Fuuuuiiiih... Tapi seru aja sih maen sama anak-anak itu, apalagi kalo mereka bisa ngakak karena lelucon or karena permainan yang kita ajarkan.
Ga tau karena mereka jarang bertemu dengan orang dewasa yang mau diajak main dengan mereka, atau karena sebagian dari kami emang punya tampang artis (dilarang muntah) atau karena gantian mereka yang ingin menyenangkan kami, di sebagian besar sekolah, terutama pulau yang lebih kecil, selalu meminta tanda tangan kami untuk kenang-kenangan, ngajak kenalan atau sibuk memandangi kami. Yang terakhir kucurigai lebih karena mereka takjub (ngeri?) melihat braces-ku hehehe. Apapun itu, kami selalu mengambil positifnya: kami serasa artis yang berkunjung ke sekolah!
Anak-anak, di manapun itu, selalu menyenangkan!! Kecuali kalau mereka mulai beringas ketika permainan dihentikan. Salah satu temenku bilang dia kapok karena anak itu saling dorong, saling sikut dan saling teriak untuk menarik perhatiannya. Well, at least dia bisa merasakan apa yang dirasakan artis ngetop selama ini dong. Ya ga Don?
Yang juga seru adalah gimana biar bisa menarik perhatian mereka. Termasuk bersuara kencang. Suatu kali, aku dan Etty harus berdiskusi dengan 29 anak yang akhirnya kami bagi menjadi 17 dan 12 dalam satu kelas. God!! May bilang kami berdua seperti sedang adu vokal, kencang2an suara. Juga lomba kucur-kucuran keringat!!
Gimana engga, kelas itu kecil, gerah, ada 29 anak dalam satu kelas. Belum lagi, anak-anak di luar semua mendorong ingin masuk dan bermain. Fuuuuiiiih... Tapi seru aja sih maen sama anak-anak itu, apalagi kalo mereka bisa ngakak karena lelucon or karena permainan yang kita ajarkan.
Ga tau karena mereka jarang bertemu dengan orang dewasa yang mau diajak main dengan mereka, atau karena sebagian dari kami emang punya tampang artis (dilarang muntah) atau karena gantian mereka yang ingin menyenangkan kami, di sebagian besar sekolah, terutama pulau yang lebih kecil, selalu meminta tanda tangan kami untuk kenang-kenangan, ngajak kenalan atau sibuk memandangi kami. Yang terakhir kucurigai lebih karena mereka takjub (ngeri?) melihat braces-ku hehehe. Apapun itu, kami selalu mengambil positifnya: kami serasa artis yang berkunjung ke sekolah!
Anak-anak, di manapun itu, selalu menyenangkan!! Kecuali kalau mereka mulai beringas ketika permainan dihentikan. Salah satu temenku bilang dia kapok karena anak itu saling dorong, saling sikut dan saling teriak untuk menarik perhatiannya. Well, at least dia bisa merasakan apa yang dirasakan artis ngetop selama ini dong. Ya ga Don?
No comments:
Post a Comment