Ceritanya setelah bekerja seminggu penuh, termasuk hari libur, hari minggu pak boss ngajak kita ke pulau Maitara. Pulau Kecil di antara Ternate dan Tidore. Dengan naik speed boat dalam waktu 10 menit, kita langsung nyungsep di pulau itu. Dua cowo dan 5 cewe akhirnya siap menghitamkan kulitnya di pulau itu. Catatan, dua dari 5 cewe itu ga bisa berenang. The good news is, 5 lainnya bisa dan 2 cewe itu super duper percaya diri. Berjanji tidak akan panik kalau tenggelam.
Setelah sibuk nyelam sana nyelam sini, lebih tepatnya masuk air keluar air tanpa berenang (aku) dan berenang (semua selain Pak John and May), akhirnya rombongan memutuskan untuk mengitari pulau dengan perahu katinting (perahu kecil dengan menggunakan dayung dan atau mesin 5.5pK). Di perjalanan, Susi menjatuhkan kacamatanya, demi solidaritas (baca: keinginan untuk berenang di tengah laut yang tidak terlalu dangkal) semuanya terjun ke laut. Semua. Termasuk dua cewe yang ga bisa berenang itu kekeke.

Berpengangan pada perahu, aku sibuk menggerak-gerakkan kakiku di bawah. Eh... kok aku malah masuk ke bawah perahu siiiy? Bluuurrrrp. Tenang... tenang... Jangan panik. Pelan-pelan bisa ngambang lagi. Biar kedua makhluk sok pede itu bisa dimonitor bersama, maka Kevin dan Pak John membawaku (dalam arti yang sebenar-benarnya: mereka menuntunku dalam air supaya aku sampai ke perahu satunya) bergabung dengan May. Asik kan? Biar ga bisa berenang, tetap aja aku pede nyebur ke laut dan melihat ikan2 cantik itu di bawah kakiku. Keren banget tauuuuk! Perjalanan kita lanjutkan. Sambil naik perahu (2 perahu karena ga cukup) aku mulai dag dig dug berdoa dalam hati, berharap bertemu si cantik dolphin. Ketika di depan sana ada yang melompat dari air aku langsung teriak: doplhiiiiin!!
Semua menoleh. Serius lu? Serius, aku teriak. I saw doplhin!! Sumpah!! Oh my God!! kataku dengan semangat Sumpah Pemuda. Hampir aja Kevin nyebur lagi ke air, kalau si pemilik perahu tidak mengatakan: itu bukan dolphin, itu hiu. Gubrak!! Well, ya maap, aku kan anak gunung, semua yang melompat dari laut selalu kuanggap dolphin kataku tanpa merasa malu. Pun, teriakanku masih sama nyaring ketika melihat taburan star fish di bawah perahu. Cantiiiiik!!
No comments:
Post a Comment